Velodrome


Melakukan aktivitas bersepeda dijalan mendatar, mananjak apalagi menurun mungkin sudah biasa buat kita. Namun bagaimana dengan ‘sensasi’ yang lain, yaitu bersepeda di track yang mempunyai tingkat kemiringan 180 derajat. Tentunya sensasi ini hanya bisa kita dapatkan di velodrome. Saya sendiri belum pernah merasakannya tapi sepertinya memang dibutuhkan tekhnik bersepeda yang baik untuk menaklukkan trek seperti ini.

Velodrome adalah sarana olahraga bersepeda yang dikhususkan untuk nomor-nomor trek. Kita sebut saja misalnya nomor:

1. Individual Pursuit

Jarak yang ditempuh pada nomor ini adalah 4 km untuk putra sedangkan 3 km untuk putri. Awal start saling berlawanan dimana kecepatan waktu terbaik yang diraih oleh seorang pembalap sangat diperhitungkan.

2. Team Pursuit

Jarak yang ditempuh lebih dari 4 km (16 lap) dimana disini sistemnya adalah beregu (4 pembalap). Awal startnya sama dengan Individual Pursuit (saling berlawanan)

3. Sprint

Dilakukan oleh 2 pembalap dimana jarak yang ditempuhnya 600 m – 1000 m.

4. Points Race

Pada nomor ini sifatnya massal jadi diikuti oleh banyak pembalap dimana jarak yang ditempuh cukup banyak yaitu 120 – 160 lap.

Velodrome modern yang berbentuk oval dengan kemiringannya yang mencapai 180 derajat ini sering menghadirkan momen-momen yang mengundang decak kagum kita sebagai penontonnya. Coba kita tengok pada nomor sprint, mungkin kita pernah menyaksikan “duel” seru 2 pembalap dimana pada awal start mereka dilepas secara bersamaan, kemudian mereka bergerak perlahan saling mengintip kayuhan lawan (jadi disini bukan asal main sprint aja ya seperti lomba lari atletikΒ  :mrgreen:), terkadang bergerak keatas kemudian kembali lagi kebawah demikian mereka saling intip dan sekaligus memainkan strategi yang jitu. Sangat-sangat tegang dan yang saya kagumi adalah “keseimbangan” mereka di sepeda, sering mereka diam sejenak dalam jarak yang sangat dekat, dan kaki mereka tetap enjoy di kayuhannya masing-masing. Mereka (kedua pembalap) seakan seperti pemain sirkus di nomor trek ini. Kesalahan sepersekian detik saja yang dilakukan oleh salah satu pembalap akan dimanfaatkan benar-benar oleh lawannya. Memanfaatkan momen “kesalahan” dari lawannya dengan mengayuh sepedanya lebih cepat lagi hingga ke garis finis. Momen inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penonton….sprint !

Sumber: http://en.wikipedia.org/
Foto disini

67 thoughts on “Velodrome

  1. Waduh…. πŸ™„ kayaknya ngeri juga ya bersepeda di trek seperti itu….
    kalau di tempat saya, adanya di pasar malem sob… namanya Tong Stan… tapi kalau ini lebih bisa dikatakan atraksi…. hehehe. kemiringan treknya juga hampir sampai 180 derajat….

  2. aku bersepeda hampir setiap hari, puluhan kilometer, tapi membayangkan bersepeda seperti diatas ? …. hmmm … kali cuma buat atlit ya ?

    • ditempat mb Ely tentunya sangat menyenangkan utk bersepeda πŸ˜€
      iya mmg peruntukkannya buat para atlet…tapi di velodrome Rawamangun Jakarta sudah diperbolehkan utk umum… πŸ˜€

      • wah Bens (bener nggak manggilnya ? ) … andai kamu tinggal di sini pasti akan ketagihan bersepeda setiap hari kayak aku … soalnya bersepeda sambil motret byk binatang liar, ribuan burung, wes pokoknya byk sekali jadi nggak terasa tuh kalau sekali bersepeda sampai 25 km lebih πŸ™‚

        kalau bersepeda spt gambar di atas pasti butuh konsrentasi penuh ya, kalau nggak bisa jatuh ?

  3. Wuiiih, sepertinya yg lomba sprint itu seru banget, ya…. Tegang-tegang gimana, gitu…. Mungkin kyk pertandingan beladiri gitu, ya. Berusaha mencari celah dan memanfaatkan kelengahan lawan, hehe…. πŸ™‚

  4. Bens, saya nggak bisa naik sepeda kalau kaki saya nggak sampe ke tanah pas duduk di sadelnya…hehe, serem kalo mau ngerem, kebayang kan kalo kaki saya nggak bisa nginjek tanah, saya harus miring-miringin dulu kalo lagi ngerem…huhu, nggak bisaaa 😦

    Bgomong-ngomong, saya juga kagum dengan atlet sepeda yang jago banget naik sepeda di velodrome ini, kemiringannya itu lo yang nggak nahan…pasti susah…

    • justru posisi yang mb pakai itu lebih berat kayuhannya….yg bagus dan ideal itu mmg kaki kita tidak sampai ketanah, ini lebih ringan kayuhannya…
      jangan takut jatuh…khn msh bisa turun …:-D
      velodrome mmg peruntukannya buat yang sudah mengenal baik tekhnik bersepeda πŸ˜€

  5. Sama seperti Bang Ziiko, ini harusnya bukan 180 derajat. 😦
    Kalo 180 derajat itu ya artinya datar dong. ENtah datarnya vertikal atau horisontal.

    Oke lah saya bisa mencari tahu di sumber lain tentang hal ini, tapi ada baiknya Bensdoing juga menelaah dan memahami maksudnya apa 😐

    • πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ 180 derajat bukan datar lho tetapi miring….mmg miringnya landai πŸ™‚
      mungkin disini sudut pandang kita yg berbeda dlm melihatnya…. πŸ™‚
      bisa di cek lagi linknya ya….trims masukannya πŸ™‚

Tinggalkan Balasan ke riez Batalkan balasan